Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Belajar Dari Kejadian Kecelakaan Panci Presto

Rekan-rekan yang kami sayangi,

Bersama ini kami sampaikan salah satu rekan kita mengalami musibah dirumahnya. Rekan kita terkena ledakan uap panas dari panci presto yang baru dibeli.

Kejadian bermula ketika istri dari rekan kita memasak dengan menggunakan panci presto yang dalam kondisi baru. Buku manual petunjuk penggunaan tidak dipelajari dengan seksama, sehingga ketika dirasa sudah cukup masak istri rekan kita kesulitan untuk membuka tutup panci presto yang masih dalam keadaan panas dan bertekanan.

Istri rekan kita lalu meminta rekan kita untuk membuka tutup panci presto yang masih dalam keadaan panas dan bertekanan tersebut. Sayangnya rekan kita juga tidak mempelajari dengan seksama buku manual petunjuk penggunaan panci presto. Rekan kita meminta istrinya untuk menyingkir karena sudah merasa tidak pas dengan keadaan pada waktu itu. Ketika rekan kita sedang berusaha membuka tutup panci presto yang panas dan bertekanan, tiba-tiba terjadi ledakan dari panci presto tersebut, mengakibatkan lontaran keras dari uap panas yang tersimpan di dalam panci presto mengenai tubuh dan muka rekan kita.

Kulit terbakar skala-2 diderita oleh rekan kita. Kulit lengan, sebagian tubuh dan muka rekan kita melepuh karena kejadian tersebut.

Kami meminta rekan-rekan untuk kembali mempraktekkan “Take-5” bukan hanya dalam lokasi kerja, tapi setiap saat. Take-5 untuk kita, untuk keluarga kita, untuk rekan kita dan seluruh orang didekat kita. Adanya alat baru mengandung resiko yang baru, yang memerlukan pengendalian resiko lebih cermat dan tepat.

Tips aman menggunakan panci presto:

1. Periksa kondisi panci sebelum digunakan

Sebelum digunakan, sebaiknya anda memeriksa kondisi panci presto terlebih dahulu. Pastikan panci dalam keadaan yang benar-benar bersih. Karena ada kotoran yang menghambat sedikit saja bisa membuat tutup panci presto anda tidak tertutup dengan rapat, sehingga tekanannya pun akan berkurang. Pastikan juga kondisi gasket atau cincin karet tidak kering, retak, ataupun rapuh, karena bisa mempengaruhi tekanan pada panci anda.


2. Isi panci dengan air dan daging secukupnya

Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan saat menggunakan panci presto yaitu mengisi panci sampai penuh. Padahal hal tersebut justru tidak baik. Sebaiknya, isi panci dengan air dan daging sampai setengah panci saja agar tekanan dalam panci tidak berkurang dan daging matang secara merata. Mengisi panci secukupnya juga akan menghindari kerusakan pada panci karena bekerja terlalu keras.


3. Kecilkan api saat panci sudah berbunyi

Salah satu ciri khas dari panci presto adalah bunyi yang nyaring dihasilkan saat tekanan uap sudah tinggi. Nah, saat panci presto anda sudah berbunyi, sebaiknya kecilkan api demi menghemat gas. Karena saat panci sudah berbunyi, otomatis uap sudah tinggi, sehingga besarnya api tidak akan mempengaruhi tingkat kematangan daging. Kalaupun anda ingin menggunakan api besar, gunakan hanya di waktu awal memasak saja.


4. Jangan membuka panci sampai semua uap dalam panci keluar

Sekalipun terdengar sepele, tapi jangan pernah mengabaikan poin terakhir ini. Setelah mematikan kompor, usahakan untuk tidak langsung membuka paksa tutup panci, karena uap di dalam panci masih tinggi sehingga jika tutup panci dibuka secara paksa, maka uap akan terdorong keluar dan tidak menutup kemungkinan uap tinggi tersebut akan melukai anda. Jadi demi menghindari kecelakaan, ada baiknya anda membiarkan semua uap dalam panci keluar dengan sendirinya. Baru setelah itu anda bisa membuka tutup panci dengan aman tanpa takut terkena uap panas.


Rekan-rekan yang kami sayangi,    Bersama ini kami sampaikan salah satu rekan kita mengalami musibah dirumahnya. Rekan kita terkena ledakan uap panas dari panci presto yang baru dibeli.    Kejadian bermula ketika istri dari rekan kita memasak dengan menggunakan panci presto yang dalam kondisi baru. Buku manual petunjuk penggunaan tidak dipelajari dengan seksama, sehingga ketika dirasa sudah cukup masak istri rekan kita kesulitan untuk membuka tutup panci presto yang masih dalam keadaan panas dan bertekanan.    Istri rekan kita lalu meminta rekan kita untuk membuka tutup panci presto yang masih dalam keadaan panas dan bertekanan tersebut. Sayangnya rekan kita juga tidak mempelajari dengan seksama buku manual petunjuk penggunaan panci presto. Rekan kita meminta istrinya untuk menyingkir karena sudah merasa tidak pas dengan keadaan pada waktu itu. Ketika rekan kita sedang berusaha membuka tutup panci presto yang panas dan bertekanan, tiba-tiba terjadi ledakan dari panci presto tersebut, mengakibatkan lontaran keras dari uap panas yang tersimpan di dalam panci presto mengenai tubuh dan muka rekan kita.    Kulit terbakar skala-2 diderita oleh rekan kita. Kulit lengan, sebagian tubuh dan muka rekan kita melepuh karena kejadian tersebut.    Kami meminta rekan-rekan untuk kembali mempraktekkan “Take-5” bukan hanya dalam lokasi kerja, tapi setiap saat. Take-5 untuk kita, untuk keluarga kita, untuk rekan kita dan seluruh orang didekat kita. Adanya alat baru mengandung resiko yang baru, yang memerlukan pengendalian resiko lebih cermat dan tepat.    Tips aman menggunakan panci presto:    1. Periksa kondisi panci sebelum digunakan  Sebelum digunakan, sebaiknya anda memeriksa kondisi panci presto terlebih dahulu. Pastikan panci dalam keadaan yang benar-benar bersih. Karena ada kotoran yang menghambat sedikit saja bisa membuat tutup panci presto anda tidak tertutup dengan rapat, sehingga tekanannya pun akan berkurang. Pastikan juga kondisi gasket atau cincin karet tidak kering, retak, ataupun rapuh, karena bisa mempengaruhi tekanan pada panci anda.  2. Isi panci dengan air dan daging secukupnya  Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan saat menggunakan panci presto yaitu mengisi panci sampai penuh. Padahal hal tersebut justru tidak baik. Sebaiknya, isi panci dengan air dan daging sampai setengah panci saja agar tekanan dalam panci tidak berkurang dan daging matang secara merata. Mengisi panci secukupnya juga akan menghindari kerusakan pada panci karena bekerja terlalu keras.  3. Kecilkan api saat panci sudah berbunyi  Salah satu ciri khas dari panci presto adalah bunyi yang nyaring dihasilkan saat tekanan uap sudah tinggi. Nah, saat panci presto anda sudah berbunyi, sebaiknya kecilkan api demi menghemat gas. Karena saat panci sudah berbunyi, otomatis uap sudah tinggi, sehingga besarnya api tidak akan mempengaruhi tingkat kematangan daging. Kalaupun anda ingin menggunakan api besar, gunakan hanya di waktu awal memasak saja.  4. Jangan membuka panci sampai semua uap dalam panci keluar  Sekalipun terdengar sepele, tapi jangan pernah mengabaikan poin terakhir ini. Setelah mematikan kompor, usahakan untuk tidak langsung membuka paksa tutup panci, karena uap di dalam panci masih tinggi sehingga jika tutup panci dibuka secara paksa, maka uap akan terdorong keluar dan tidak menutup kemungkinan uap tinggi tersebut akan melukai anda. Jadi demi menghindari kecelakaan, ada baiknya anda membiarkan semua uap dalam panci keluar dengan sendirinya. Baru setelah itu anda bisa membuka tutup panci dengan aman tanpa takut terkena uap panas.

Post a Comment for "Belajar Dari Kejadian Kecelakaan Panci Presto"